Rabu, 02 Oktober 2013

Pasir Dan Karang

Seperti pasir...
Yang perlahan-lahan akan terkikis
Karena gulungan ombak
Atau seperti karang...
Yang tetap kokoh
Walau terhempas ombak

Senin, 23 September 2013

Diary

Diary...
Bukan hanya sekedar buku yang berisi coretan-coretan anak remaja. Atau kisah kehidupan yang penuh dramatis. Percintaan, bahagia, sedih, kecewa, perasaan sakit, atau marah. Tapi lebih dari itu... Bagiku, menulis diary sama halnya menulis sebuah harapan. Menulis apa yang tidak bisa kita ungkapkan. Menghargai setiap detik napas kehidupan yang kita jalani. Berkarya, layaknya penulis sebuah cerpen atau pun novel dan puisi. "My Feeling My Words"

Diary

Kesempatan...
Aku sudah membuang satu kesempatan, yang aku sendiri pun tidak tahu hasil akhirnya nanti akan seperti apa. Aku berusaha, tapi sepertinya usahaku tidak cukup. Terlalu cepat puas akan setiap usaha yang aku lakukan, hingga aku santai-santai saja. Ya... itulah aku.

Kamis, 04 Juli 2013

Jika Boleh...

Jika Boleh...
Aku menukar satu kebahagiaan
Dengan satu detik nafas kehidupan
Maka Aku rela
Aku rela menukar semuanya
Demi kebahagiaan orang-orang
Yang aku sayangi dan menyayangiku

Pantai

Kau tahu kenapa aku suka pantai?
Karena setiap kali aku berdiri di pinggir laut
Aku selalu berpikir seperti ini...
"Ingin rasanya aku menyelam hingga ke dasar laut
menenggelamkan sebuah kotak
berbentuk perasaan bernama kesedihan"

Love Rain

Saat mendung datang
Mungkin hatiku sedang bersedih
Saat hujan mulai turun
Mungkin hatiku juga ikut menangis
Saat hujan sudah reda
Aku berharap kesedihanku pun ikut pergi...

Ragaku Hidup Tapi Jiwaku Mati

Bagaimana bisa aku berkata
Kalau aku baik-baik saja
Disini...
Aku hidup tapi sepertinya aku mati
Aku lari dari masalah,
Meninggalkan banyak hal,
Kehilangan harapan, rasa,
Dan kehilangan kamu
Sekarang...
Bagaimana bisa aku berkata
Kalau aku baik-baik saja
Ragaku hidup tapi jiwaku mati

Dalam Ingatan

Kalau saja hal yang menyakitkan itu
Layaknya tulisan dalam sebuah kertas
Yang kapan pun bisa kita hapus
Aku lebih baik memilih itu
Dibandingkan aku harus terbang yang jauh
Kemana pun arah angin membawaku
Karena meski pun aku pergi
Ingatan tetaplah ingatan
Akan selalu melekat...

Senin, 15 April 2013

Tangisan Malam

Terlihat kuat,
selalu tertawa dan tersenyum,
tak ada beban.
Namun jauh di sudut ruang kedalaman hatinya
ada sisi yang berbeda.
Begitu rapuh,
hampir setiap malam ia menangis,
menyimpan banyak luka,
dan segudang beban dipikirannya...

Sabtu, 13 April 2013

Mata Indah

Saat itu...
Pertama kali kita bertemu
Ada rasa yang tak biasa

Jantung berdetak kencang
Wajah tersipu malu
Merona memancarkan tawa bahagia
Angin malam yang dingin, lewat tanpa permisi
Membuat tubuhku seakan ikut menjadi kaku

Kutundukkan kepalaku
Takut pada kenyataan bahwa rasa ini benar
Namun ketika bayangan itu perlahan mulai mendekat
Sesekali kutatap matanya yang indah
Mungkin rasa ini salah, tetapi benar adanya

Ya Tuhan...
Aku sudah terhipnotis oleh mata indahnya...

Kamis, 11 April 2013

Tetapi Air Mata Takkan Pernah Bisa Berbicara

Jika air mata ini bisa berbicara
Maka ia akan berkata
"Aku lelah menemanimu di setiap heningnya malam"

Jika air mata ini bisa berbicara
Maka ia akan teriak
"Untuk apa menangisi hari yang tak pernah kembali"

Tak Seperti

Tak seperti pagi...
yang setia menunggu sang mentari terbit
untuk memperlihatkan sunrise terindah

Tak seperti siang...
yang rela menunggu matahari
menari-nari tepat di atas awan

Tak seperti sore...
yang selalu menunggu senja
untuk mempersembahkan sunset terindah

Dan, tak seperti malam...
yang sabar menunggu matahari tenggelam
untuk bisa bersanding dengan bulan

Rabu, 10 April 2013

Catfizer Makassar, Bangga Pakai Produk Indonesia


Ini pertama kalinya masuk koran :-)

Catfizer Makassar, Bangga Pakai Produk Indonesia

Makassar, Tribun- Komunitas Catfiz Makassar merupakan kumpulan pengguna aplikasi Catfiz yang dikenal dengan istilah Catfizer. Catfiz merupakan aplikasi messaging khusus Android yang telah dikenalkan sejak 28 Oktober 2011.
            Komunitas Catfiz Makassar berdiri sejak 3 Maret 2012 atas inisiasi Kamal Abdul Khalik dan Muhammad Ikhsan. Mereka berdua melalui Catfiz mengajak seluruh pengguna Catfiz di Makassar untuk membentuk sebuah komunitas.
            “Aplikasi ini hampir serupa dengan aplikasi instant messaging lainnya seperti BlackBerry Messager (BBM), Whats App, LINE, We Chat, dan Kakao. Tapi, Catfiz merupakan aplikasi messaging yang merupakan karya anak Indonesia,” kata Kamal.
            Kamal juga mengatakan, fitur yang diperkenalkan dalam Catfiz adalah diskusi dalam grup-grup yang bisa dibuat sendiri yang disebut dengan istilah Pool serta dapat diikuti hingga 1000 users.
            Selain itu, pengguna Android memiliki kode identifikasi khusus yakni NIC. Namun, tidak seperti PIN pada BlackBerry, pengguna Catfiz bisa merequest NIC mereka sesuai keinginan.
            Meski merupakan produk lokal dan baru dipublikasikan sejak akhir tahun 2011, penggunanya mencapai hingga 3 juta user diberbagai Negara bukan hanya di Indonesia.
            “Tujuan kami membentuk komunitas ini untuk mempertemukan Catfizer yang selama ini hanya berinteraksi di Catfiz. Kami juga ingin menjadikan komunitas ini sebagai wadah untuk menjadi Catfizer kreatif, cerdas dan berakhlak dan berguna di masyarakat,” ungkapnya.
            Melalui komunitas ini juga, Kamal berupaya bersama para Catfizer lainnya untuk lebih mengenalkan dan memasyarakatkan Catfiz.
            “Kami berharap agar masyarakat ikut menggunakan aplikasi yang dibuat oleh anak bangsa. Hitung-hitung lebih mencintai produk lokal Indonesia,” jelasnya.
            Komunitas ini sering kopdar di Warkop PELNI di Jl. Nikel dan setiap bertemu para Catfizer saling sharing program-program android serta untuk saling membantu jika ada anggota yang memiliki masalah dengan handphone mereka.
            “Kami memiliki anggota yang bisa memperbaiki, jadi Catfizer tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperbaiki handphone mereka di luar,” ungkapnya. (cr5)

Catfiz Go To School
Sebagai upaya lebih mengenalkan Catfiz ke para pelajar di Makassar, komunitas Catfiz Makassar berencana menggelar acara Catfiz go to School.
            Sebelumnya mereka juga telah menggelar seminar nasional dengan menghadirkan CEO dari Catfiz Indonesia.
            “Kegiatan ini masih dalam tahap rencana, semoga bisa dilaksanakan. Kami juga berupaya untuk mengkampanyekan penggunaan internet secara sehat dan positif,” kata Kamal.
            Mereka akan mengajak para pelajar-pelajar Makassar untuk ikut menggunakan karya anak bangsa selain produk instant messaging dari luar negeri. (cr5)

Catfiz Makassar
·         Berdiri sejak 3 Maret 2012
·         Inisiator: Kamal Abdul Khalik dan Muhammad Ikhsan
·         Tempat Kumpul: Warkop Pelni, Jl. Nikel
·         Jumlah Anggota: sekitar 200 catfizer

Senin, 08 April 2013

Tangisan Malam


Hujan di malam ini
Menyambut tangisku
Tangis yang tidak pernah absen setiap malamnya
Tangis yang aku pun tidak mengerti
Apa dan mengapa air mata ini terus saja mengalir

Deraslah…
Karena sebentar lagi tangisku pun akan buncah
Biarkan tenggelam oleh bisingnya suara hujan

7 April 2013

Tangisan Malam


Tahukah kau kawan
Saat aku mengatakan rindu
Itu berarti aku ingin lari dari semua masalah
Rasaku sepi

Tahukah kau kawan
Saat ini aku hanya ingin lari dan rebah di pangkuanmu
Menangis sekencang-kencangnya
Tanpa sepatah kata pertanyaan darimu

Dan usaplah rambutku
Hingga aku lelah menangis
Lelap di pangkuanmu

7 April 2013